Saturday, 7 November 2015

Hati-hati Modus Penipuan berikut!!!


 

 Tadi pagi, saat membuka akun facebook, mata tertuju pada inbox dari akun yang tidak saya kenal. Inbox pertanggal 30 Oktober 2015 jam 09.53, dengan isi sebagai berikut:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Apa khabar?
Sebelumnya saya minta maaf karena memilih media sosial ini untuk menghubungi anda.Saya tahu anda pasti terkejut mendapat pesan dari saya,karena sebelumnya kita tidak saling mengenal satu dan lainnya.Tapi keadaan memaksa saya untuk memberanikan diri menghubungi anda.
Saya memang hanya sedikit melihat profile anda tetapi hati saya merasa yakin anda bisa dipercaya untuk membantu masalah pribadi saya.Karena demi anakku satu satunya,saya berusaha keras mencari seseorang yang sungguh sungguh bisa saya percaya untuk membantu menerima dan mengamankan dana saya untuk sementara waktu,begitu bisa saya pindahkan di Indonesia.
Namaku AJUNI BATOVI,,aku berasal dari Indonesia tapi sampai dengan saat kita berkomunikasi ini aku tinggal di Inggris.Aku menikah dengan seorang pria warga negara Amerika dan tinggal di Inggris.Kami di karuniai seorang anak perempuan,dan kami beri nama CLARA PUTRI MURPHY.Tetapi sekarang suamiku sudah meninggal karena kecelakaan udara di Brazil pada 7 Pebruari 2009.
Ayahku seorang warga negara Indonesia,tapi beliau hidup di Singapura dan bekerja sebagai seorang Pegawai Pemerintahan.Beliau menikah dengan seorang wanita warga negara Amerika dan kemudian mereka mempunyai seorang anak perempuan yaitu aku. Aku anak tunggal dari pernikahan kedua orang tuaku.Tetapi kemudian orangtuaku bercerai.Ibuku berencana membawaku pulang kembali ke Amerika bersamanya,tetapi ayah tidak mengijinkan. Setelah mereka bercerai,ibuku kembali ke Amerika dan aku meneruskan hidup berdua dengan ayah di Singapura.Beberapa tahun kemudian,ayahku pensiun dan ayah memutuskan kami kembali pulang ke Indonesia.Kami tinggal di Indonesia sampai aku dewasa.
Beberapa tahun setelah kami tinggal di Indonesia,ayah meninggal dunia karena sakit akibat bertengkar tentang suatu masalah harta dengan adik lelakinya.Dan beberapa bulan kemudian,aku mendapat khabar bahwa ibuku yang saat itu tinggal di Amerika,meninggal dunia. Setelah kematian ayah,hidupku menjadi tidak nyaman karena pamanku menolak untuk mengurus hidupku.Lalu,aku memutuskan untuk kembali ke Singapura serta mencari pekerjaan.Setelah beberapa tahun bekerja,aku bertemu dengan suamiku seorang warga negara Amerika,yang pada saat itu perusahaannya di Inggris mengirimkannya untuk bertugas ke Singapura.Kemudia kami menikah dan setelah suamiku menyelesaikan tugasnya di Singapura,dia membawaku pulang ke Inggris. Di sana kami benar benar merasakan hidup bahagia sampai dengan kecelakaan pesawat udara itu memisahkan dan membawaku jauh dari suamiku.
Setelah kematian almarhum suamiku,para kerabat almarhum suamiku seperti menjadi tulang di leherku,karena mereka ingin mewarisi dan menguasai seluruh harta kami,peninggalan suamiku.Uang kompensasi dari perusahaan almarhum suamiku atas insident kecelakaan tersebut.Juga tabungan hasil kami bekerja keras selama bertahun tahun. Setiap waktu,silih berganti mereka selalu mengusik kehidupan saya dan anak saya.Karena tekanan itulah,aku memutuskan untuk memindahkan tabungan dan uang peninggalan tersebut,sejumlah($ 3.200,000) dalam konversi tiga juta dua ratus dollar $ ke Negaraku Indonesia.
Jadi karena alasan seperti yang telah saya ceritakan itulah,secara pribadi saya memohon bantuan anda untuk bisa membantu saya menerima dana tersebut dan menyimpannya di Indonesia,setelah saya memindahkannya dari Inggris. Saya menawarkan 20% dari total dana yang terkirim untuk anda ambil sebagai kompensasi karena telah membantu saya,dan menyimpan 80% dana yang saya kirim untuk saya dan putri saya,sampai dengan saya mengambilnya nanti (dalam rencana saya,saya akan datang ke Indonesia 6 bulan setelah proses ini berhasil.) Saya menunggu jawaban anda secepatnya,atas permintaan saya ini. Dan apabila anda bisa dan mau membantu saya,saya membutuhkan data pribadi anda,antara lain:
1.Nama Lengkap. 2.Umur. 3.Jenis Kelamin. 4.Nomor Telepon. 5.Alamat Lengkap. 6.Pekerjaan. 7.Fotocopy tanda pengenal/KTP.
Sekali lagi saya minta maaf karena telah mengganggu anda dengan persoalan pribadi saya.Bilamana anda merasa tidak nyaman untuk membantu dan bekerjasama dengan saya,tolong lupakan saja pesan dari saya ini.Tetapi jika anda bisa dan bersedia membantu serta menolong saya,saya mohon kirimkan data pribadi anda untuk menyiapkan berkas berkas yang diperlukan.Saya menunggu jawaban positif dari anda. Terimakasih sebelumnya dan salam hangat untuk keluarga anda. Wassalam. AJUNI.



Bagi yang menerima inbox seperti di atas, mohon untuk tidak menanggapinya. Dikarenakan itu adalah modus penipuan. Silahkan saudara ketik kecelakaan udara 7 Pebruari 2009 Brasil di google. Dan lihat hasilnya.


Tuesday, 20 October 2015

Mantu dan Mertua (Mereka Berbeda)






Menikah, ritual sakral yang telah aku lalui dua puluh bulan silam. Meminang gadis Bone yang cantik rupawan, yang membuat hatiku luluh saat pandangan pertama, yang menjadikan cinta ini miliknya seutuhnya. Ah, hidup ini menjadi lebih berwarna akan hadirnya. Memiliki semua tentangnya, dan tentu saja orangtuanya yang kini menjadi mertua bagiku.


Ayah dari istriku berbeda. Dia bukanlah mertua yang selalu mendikte menantunya. Bukan mertua yang sering bercengkrama di beranda sambil beradu perang strategi papan catur. Berteriak ‘skak’ sambil menimang anak catur atau menekan-nekan kepalanya saat pasukannya porak poranda.


Ayah dari istriku tidak seperti mertuanya Andi yang sering marah-marah karena hal-hal sepele. Marah ketika kopi yang disajikan kurang manis atau terlalu pahit. Marah ketika korannya telat datang meskipun hujan. Marah pada Andi yang selama ini dianggapnya menumpang dan selalu menjadi beban tambahan.


Ayah mertuaku tidak seperti ayah mertuanya Mbak Menik. Mertua yang telah ditinggal istrinya beberapa tahun silam. Tetapi matanya nanar ketika melihat Mbak Menik menyusui si Amel anaknya. Hingga suatu saat, ia hampir memperkosa menantunya sendiri. Untung saja Mas Fajar, anak laki-lakinya yang menjadi suami Mbak Menik, pulang lebih awal dari tempatnya bekerja.


Begitu juga dengan ibu mertuaku. Ibu mertua yang tak pernah membicarakan kejelekanku pada tetangga. Mengolok-olokku, ketika jatah rupiah pada istriku tak mencukupi. Ketika dapur keluargaku tak mengepul, atau ketika lebaran datang dan aku tak bisa memberikannya kebaya serta sepeser uang.


Ibu mertuaku tak pernah menuntutku untuk jadi orang yang begini dan begitu. Tak pernah mempermasalahkanku yang masih kuliah. Tak pernah menganggapku sebagai anak ingusan yang masih sekolah.


***


Mereka, ayah dan ibu mertuaku. Mereka yang tak pernah menatapku ketika kami bicara. Mereka yang berbeda.


***


Aku, menantu bagi mereka. Menantu yang juga tak pernah menatap mereka ketika kami berbicara. Aku yang berbeda.


***


Mereka, yang telah menyematkan gelar mantu di dadaku. Mempercayakan putrinya untuk mendampingi hidupku. Merelakan mereka untuk menjadi mertua bagiku, merelakan putrinya untuk jauh dari gapainya demi bersanding denganku. Mertua yang mengajarkanku bijaksana, sabar dan tegar dalam memecah hambar kehidupan.


Meskipun kami tak pernah bertatap saat kami bercakap, bukan kebencian yang melandasinya. Tapi jarak dan ruang yang memisahkan. Yang memaksa kami berbicara melalui udara, menyusun sinyal-sinyal dari ponsel kami. Menghubungkan Jawa dan Sumatra dalam hitungan detik. Menjadikan kami berbeda.


Ayah, Ibu... Segala kerinduan ini bersemi di dalam dada. Memenuhi sepanjang pesisir pantai, menyeberangi selat Sunda hingga hadir di pangkuanmu. Dan kupinta pada Bijaksana, agar kita cepat bertemu. Mantu, mertua.

***







#Terbit bersama Antologi "Aku dan Mertua"



Baca: Dunia Parenting: Anak sangat membutuhkan peran orang tua

BAB 2: Terusir (Novel Mencari Hujan)





Pagi ini, pagi di tanggal 18 September 2007. Entah aku merasakan hal lain dari pagi-pagi sebelumnya. Ada semacam firasat yang menyusup dalam relung hati, membuatku gelisah. Aku tidak tahu apa itu, yang jelas pagi ini hatiku tidak tenang. Aku terbangun lebih dari 7 kali di malam tadi. Entah juga karena apa. Padahal aku juga tidak bermimpi buruk.


Gerimis seakan menambahi bumbu dalam kegelisahanku. Mengaduk-aduk hati yang gulana. Larut bersama desis angin yang masuk melalui sela-sela ventilasi, merasuk menusuk pori-pori. Aku menekurinya dari balik kaca kamar tidurku. Mencoba mencari kanvas dari pucuk-pucuk rumput untuk melukiskan kegelisahanku. Aku ingin berbagi dengan mereka, tentang kegelisahan yang tak jelas karena apa. Aku tak merasa nyaman di pagi ini.


“Mas tidak berangkat kerja?” suara istriku sedikit mengagetkanku. Ia membawakan secangkir kopi hangat dan meletakan di meja. Kamarku berukuran 4 meter persegi dengan tembok yang aku cat warna hijau muda. Bila masuk ke dalam kamar, sebuah lemari kayu berwarna coklat berdiri di depan. Berdampingan dengan rak buku yang penuh dengan koleksi novel istriku. Di atasnya, terpaku sebuah jam dinding bulat warna biru. Sebuah bed tergeletak di lantai tanpa dipan yang menyangganya. Aku dan istriku sepakat untuk tidur lesehan, menggelar bed langsung di lantai dengan beralaskan karpet warna coklat tua. “Biar seperti orang Jepang,” begitu yang selalu istriku bilang.


Berhadapan dengan jendela, aku meletakan sebuah meja kecil tempatku membaca atau lembur pekerjaan. Jika duduk di sana, pemandangan dari kaca jendela langsung terpampang di depan mata. Sebuah taman kecil dengan bunga-bunga mawar yang terjejer. Dihimpit pohon mangga yang meranggas dan belum berbuah.


“Berangkat Nda, sebentar lagi,” aku menjawabnya sambil melirik jam dinding yang terpaku dan menunjuk angka 7.16. Masih cukup pagi mengingat jam masuk kerja di kantorku pukul 08.00. Sementara lama perjalanan dari rumah ke kantor hanya 10 menit. Aku lebih suka memanggil istriku dengan sebutan dinda. Aku merasa lebih romantis dan asyik dengan sebutan itu, dan ia lebih suka memanggilku mas.


Aku mendekatinya, mengelus perutnya yang mulai membuncit. Hari ini tepat 2 minggu ia mengandung buah cintaku, setelah 2 tahun menunggu kehadirannya. Ingin aku berbagi kegelisahanku di pagi ini, tapi aku tak ingin membuat ia khawatir kepadaku. Tapi bukan istriku kalau dia tidak bisa menebak apa yang terjadi denganku.


“Apa sih yang mas pikirkan, ada masalah di kantor? Atau ada yang Nda buat dan kurang berkenan di hati mas?” Istriku mencoba memaksaku untuk bercerita kepadanya.


“Nggak kok Nda, Mas nggak kenapa-kenapa. Mungkin karena hujan, pagi-pagi kok sudah hujan. Kalau gerimis seperti ini biasanya lama,” aku berusaha mengalihkan pembicaraan.


“Oh, karena hujan to mas. Hujan kan juga rejeki dari Allah, jadi tetap wajib disyukuri. Bukan malah menjadikan penghalang untuk beraktifitas, apalagi menjalankan kewajiban mencari rejeki untuk menghidupi keluarga. Ingat, bentar lagi kita punya dedek,”


Aku tersenyum kepadanya, menatap matanya yang bening dan terlihat aku di sana. Mengelus-elus perutnya lagi. Aku jongkok di depannya, ku bisikan sesuatu di perutnya.


“Dedek yang di sana, jangan nakal ya. Jangan buat Bunda mual dan muntah lagi. Tumbuhlah dengan sehat, kami tidak sabar menunggu dedek lahir,”


Istriku tersenyum dan mengelus-elus kepalaku. Memijat perlahan dengan penuh kasih sayang.


“Iya Yanda, dedek nggak bakal nakal. Sekarang Yanda berangkat kerja, biar dedek bisa dibelikan susu. Dan jangan lupa kopi yang Bunda buatkan untuk Yanda diminum,” istriku berujar mewakili buah cinta kami.


Aku tertawa, hilang sementara kegelisahan dari dalam dada. Aku segera meminum kopi yang mulai dingin, tetapi tetap terasa nikmat karena dicampur ramuan khusus; cinta. Kuteguk habis tanpa sisa. Aku mengambil jaket dari atas bed, mengenakannya. Menggendong ransel yang terasa berat oleh sebuah laptop dan dua jurnal tebal tentang Petunjuk Teknis Operasional. Mengambil kunci motor dari atas rak buku, bersiap berangkat ke kantor.


“Ya sudah, ayah berangkat dulu ya Dek. Sampai ketemu nanti. Nitip pesen jagain Bunda,”


“Iya, pasti itu. Yanda jangan lupa pakai mantel. Hujannya belum reda,” tentu saja istriku yang menjawab.


“Siap Nda, Assalamu’alaikum..” Aku berpamitan sambil menyodorkan tanganku, disambut kecupan hangat. Aku membalas mengecup keningnya.


“Wa’alaikumsalam, hati-hati mas,”


Kukeluarkan Beat putihku dari garasi, mengambil mantel yang ada di bagasi bawah jok dan mengenakannya. Tidak lupa aku mengenakan helm INK centro warna kuning emas untuk menutupi kepalaku. Pelajaran berharga: bila berkendara menggunakan sepeda motor, kenakanlah helm. Tentu saja untuk safety bagi penggunanya.


“Bismillah..” ku terobos hujan demi kewajiban.


***


Aku bekerja di salah satu Program Pemerintah yang berkecimpung dalam dunia pemberdayaan masyarakat. Mengelola dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) dalam bentuk kegiatan sarana prasarana, pelatihan, peningkatan kapasitas hidup, kesehatan, pendidikan dan pinjaman modal untuk usaha produktif. Tentu saja program ini berorientasi pada rakyat miskin. Selain dana BLM, kami juga mendapatkan alokasi DOK (Dana Operasional Kegiatan) untuk RAB (Rencana Anggaran Biaya) selama satu tahun. Sama dengan dana BLM yang didasarkan pada RAB 1 tahun.


Lebih menariknya lagi, untuk penggalian gagasan benar-benar dilakukan dari masyarakat. Mereka dikumpulkan dalam agenda Musdus (Musyawarah Dusun) untuk mencari sarana prasarana apa yang mereka butuhkan. Berembuk dan bermusyawarah tentang pelatihan apa yang mereka butuhkan, apakah mereka butuh akses kesehatan yang lebih baik, atau sarana pendidikan yang terpenuhi. Dan bagi mereka yang mempunyai usaha produktif, berapa besar modal yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usahanya.


Dari Musyawarah Dusun ini, hasilnya kemudian di bawa dalam Musdes (Musyawarah Desa). Hasil ini akan dirumuskan dalam RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) yang disusun dan dibukukan untuk rencana pembangunan 5 tahun ke depan. Dan di tahun selanjutnya, Musdus dan Musdes hanya mereview dokumen RPJMDes untuk dibuatkan proposal.


Hasil dari dokumen RPJMDes kemudian dikonsultasikan di kantor kecamatan, untuk dikorensi dan dikirim ke tingkat kabupaten. Dokumen RPJMDes ini juga sebagai bahan diadakannya MusrenbangKec (Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan) untuk dibahas. Dengan demikian, pembangunan desa sudah terencana untuk 5 tahun ke depan. Kabupaten juga mempunyai data potensi desa yang pasti akan memudahkan pembangunan. Sangat mengena bukan, karena berorientasi dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.


Aku duduk terpaku menatap neraca microfinance yang merengek-rengek di Microsoft Excel laptop Samsungku. Meminta data link dari Laporan Operasional dan rekening bank. Menginputnya dengan jendela yang sama-sama dibuka, tentu saja dalam file yang sama; Microsoft excel.


='D:\Laporan\Keuangan\Pembukuan\[1. Buku Bank.xls]buku bank Operasional'!$U$67. Enter… Muncul angka Rp. 10.891.320,- di kolom Saldo Bank Operasional Neraca Microfinance. Kulihat saldo total Aktiva, Rp. 10.397.581.324,- dan kutarik ke saldo total Pasiva, muncul angka Rp. 10.397.581.324,- angka yang sama. Aku mencoba memformulakannya lagi, 10.397.581.324 – 10.387.581.324 = 0. Balance, berarti benar. Tidak ada selisih di antara pasiva dan aktiva. Aku melepaskan kacamataku, menarik nafas dalam-dalam sambil meregangkan otot.


Lagu Mahadewi muncul dari ponselku, irama merdu dari band Padi yang dilantunkan oleh Fadli ini memberitahu bahwa istriku menelpon. Aku buru-buru mengangkatnya.


“Assalamu’alaikum Nda, ada apa,? Hening, kudengarkan suara hela nafas panjang dan isak tangis.


Aku terduduk lemas mendengar isak tangis istriku dari seberang telpon. Memintaku untuk pulang lebih awal dari kantor. Hanya itu yang ia minta dari balik telponnya.


“Mas segera pulang, Nda mohon,”


Pikiranku berlari ke mana-mana. Bersua dengan firasat tadi malam yang terus menghantuiku sampai pagi. Berfikir tentang sesuatu hal yang sangat tidak mengenakan. Jangan-jangan Dinda kenapa-napa. Jangan-jangan Dedek kenapa-napa. Mungkin hal buruk terjadi pada keduanya. Atau ada hal yang lebih mengkhawatirkan lagi. Aku cemas sekali. Kucoba tepis pikiran-pikiran jahat yang berseliweran di kepala, tetapi malah semakin menjadi. Aku ingin cepat pulang.


Segera kukemasi tasku, hingga laptop kututup saja tanpa dimatikan terlebih dahulu. Buru-buru aku menghadap pimpinan untuk meminta ijin pulang lebih awal. Kusampaikan alasanku meminta ijin pulang. Atasan mengerti dan memperbolehkanku untuk pulang lebih awal. Kuucapkan terimakasih kepadanya dan langsung menghambur pulang.


Kukebut si putih menyusuri jalan pulang. Hatiku benar-benar tidak tenang, ingin segera sampai di rumah. Aku sampai dimaki oleh sopir angkot yang hampir aku tabrak. Aku tak dengar ia marah-marah, karena pada saat itu juga aku tarik gas motorku lebih dalam. Yang kulihat dari balik spion, ia mengacungkan tinjunya kepadaku. “Maaf pak,” gumamku dalam hati.


***


Ku ketuk pintu kamar sambil mengucapkan salam. Tak lama, terdengar suara istriku lirih menjawab salam sambil membukakan pintu. Segera aku masuk dan kupeluk istriku yang masih berderaikan air mata. Mukanya pucat, isaknya juga sudah habis. Aku juga belum bisa berkata apa-apa, membiarkan ia menuntaskan tangisnya di pelukanku.


Empat menit aku membiarkan ia melampiaskan sedihnya. Aku biarkan air matanya membasahi baju kantorku. Perlahan ia mulai mengendorkan pelukannya kepadaku, menatapku dengan mata yang sembab. Aku baru bisa berkata, menanyakannya kenapa.


“Kenapa Nda, cerita sama mas,” aku bertanya lembut sambil mengajaknya duduk di bed. Mengusap airmatanya yang masih basah di pipi.


“Aku merasa sudah tidak nyaman mas tinggal di rumah ini,” jawabnya pendek.


“Kenapa sayang? Ada yang salah dengan Mas sehingga Nda merasa tidak nyaman di rumah?” aku mencoba untuk mengetahui alasannya.


Ia hanya menggeleng perlahan. Airmatanya mengalir lagi di pipinya. Kali ini aku mendengar ia terisak dan sesenggukan. Aku jadi semakin bingung.


“Sayang, cerita dong sama Mas. Sedihnya jangan ditampung sendiri. Mari kita bagi permasalahan ini dan kita selesaikan berdua,” aku masih mencoba untuk membujuknya agar ia mau bercerita.

Ia masih terisak perlahan, menyeka air mata dari pipinya.

BAB 1: Peron Stasiun Lempuyangan (Novel Mencari Hujan)





Hujan masih turun satu-satu, membasahi baja hitam yang berbaring berpasangan, berderet deret dan bergandengan berjajar. Pun atap stasiun yang mengalirkan rintik-rintik itu menjadi deras. Menetes, melubangi lantai semen yang terkoyak di sana-sini. Papan nama yang bertuliskan ‘Lempuyangan’ yang sudah memudar catnya membeku dan basah kuyup. Bahkan huruf L sudah tak tertulis dan hilang dari papan. Tertulis empuyangan, yang membuatku tersenyum getir dan ngilu.


Stasiun Lempuyangan hanya terletak 1 km sebelah timur dari stasiun utama Yogyakarta; Stasiun Tugu. Stasiun dengan rel yang membujur dari barat ke timur ini melayani pemberhentian semua kereta api ekonomi yang melewati Yogyakarta. Jam reservasi mulai 07.30 hingga pukul 00.00 tengah malam. Di dekat stasiun Lempuyangan, terdapat rel yang menuju Balai Yasa Yogyakarta dengan keunikan melewati perkampungan dan berbaur dengan gang-gangnya. Balai Yasa Yogyakarta ini adalah bengkel kereta api terbesar di Jawa.


Peron stasiun juga terlihat masih sepi. Hanya beberapa orang yang duduk sambil menunggu kereta datang. Ku tengok jam dinding usang yang terpaku di tembok peron, menunjuk angka 07.14. Pagi yang basah, dengan rinai hujan yang belum juga reda. Tidak peduli akan wanita renta yang menjajakan sarapan di stasiun, tidak peduli pada tukang becak yang rela bersua dingin demi mendapatkan penumpang. Terkesan pagi yang jahat, dingin yang kejam.


“Monggo den, ngersaaken sego pecel mboten?” seorang wanita yang mulai renta menawarkan jajanannya kepadaku. Usianya mungkin lebih dari 60 tahun, bahkan lebih dari 70 tahun. Pakaiannya sederhana sekali. Mengenakan tapeh batik lusuh warna coklat bermotif bunga. Sekilas kukenali bahwa itu adalah batik Jogja dari motif bunganya. Motif bunga melati yang saling sambung, motif batik parangkusumo. Sementara ia membalut badannya dengan baju kebaya dengan warna sepadan. Rambut yang lebih banyak putih dibandingkan dengan yang hitam ia sanggul ke belakang.


“Nggih Mbok, setunggal mawon. Kalian wonten punopo kemawon?” aku mengangguk dan bertanya kepadanya.


“Wonten pecel, kluban urap, tempe goreng kalian tahu bacem den. Oh, kalian puniko, teri goreng sekalian sambelipun. Monggo.” Wanita itu tersenyum sambil meletakan dagangannya. Membongkar isi tenggok yang sejak tadi ia gendong berkeliling peron. Mengeluarkan bungkus-bungkus plastik dan beberapa piring bersih. Ia kemudian membuka termos nasi yang ditentengnya. Menyentong nasi yang masih mengepul ke dalam piring.


“Kalian punopo meniko den?”


Aku melongok ke dalam isi gendongannya sambil tersenyum. Membuka beberapa plastik yang telah dikeluarkan dari tenggok.


“Kalian pecel mawon Mbok. Diparingi tempe, teri goreng kalian sambelipun nggih. “ aku membalas senyumnya yang sejak tadi tersungging dari wajahnya yang berkerut-kerut. Melukiskan keteguhan dan keikhlasannya menjalani hidup ini. Hati kecilku berteriak.


Aku menghabiskan sarapanku dengan lahap. Menikmati nasi pecel, tempe goreng, teri goreng dan sambal terinya yang super enak. Lebih enak dari rumah-rumah makan jungfood. Jauh lebih murah dan tanpa bahan-bahan kimia yang neko-neko. Jauh lebih sehat, tetapi dipandang sebelah mata.


“Mbok, bungkus setunggal malih nggih. Kalian kluban urap, tahu baceme kalih, tempe gorenge kalih, teri lengkap kalian sambelipun.” Aku nyengir sambil menatapnya yang masih saja tersenyum kepadaku.

“Nggih den. Pedes punopo mboten puniko?”

“Sedengan mawon Mbok, ampun pedes-pedes.”

Kulihat wanita penjaja makanan ini membungkus nasi pesananku dengan gesit dan cekatan. Menyobek daun pisang dan mengelapnya dengan lap yang bersih. Menyentong nasi dan menuangkan beberapa di atasnya. Meracik kluban urap dan membubuhkan sambal kelapa yang membuatku merasa lapar lagi.

“Sampun dangu sadeyan wonten stasiun Mbok?” aku mencoba bertanya untuk mengetahui sedikit tentang wanita ini.


“Kirang langkung sampun gangsal tahun den. Damel nyekapi kebutuhan wonten ndalem.” Wanita itu masih saja tersenyum, seperti tak ada habisnya.

“Dangu nggih Mbok. Mboten wonten ingkang ngrencangi?”

“Mboten wonten den. Kulo tinggal namung kalian putu kulo setunggal. Sakmeniko tasih sekolah ting SD.” Mimik mukanya berubah, aku jadi menyesal menanyakan hal itu.

“Puniko den, sampun. Monggo.” Wanita itu menyulurkan plastik kresek warna hitam yang di dalamnya berisi nasi pesananku. Aku menerimanya dengan tersenyum.


“Sedanten pinten Mbok?” aku menanyakan harga semua makanan yang aku sebutkan satu persatu. Merogoh dompet dari tas carier warna hitamku.


“Sangangewu den, sedantenipun.” Mbok tersebut menyebutkan harga makanan yang harus aku bayar.


“Mboten klentu Mbok?” aku menanyakan kalau takut salah hitung. Murah banget.


Mbok penjual makanan tersebut malah sedikit kaget. Menghitung ulang harga makanan yang aku makan dan yang aku tenteng di tangan.


“Mboten den, lha pripun? Kelarangen nggih?” Mbok kaget takut kalau harga makanan yang aku beli terlalu mahal.

“Mboten Mbok, malah murah sanget.” Aku memberikan uang lima puluh ribu kepadanya.

“Engkang pas mawon Den, mboten wonten susukipun.” Ia menyodorkan uang lima puluh ribu kembali kepadaku. Meminta aku untuk membayar dengan uang pas karena tidak ada kembaliannya.


“Sampun Mbok, kagem Simbok kemawon.” Aku bermaksud untuk tidak meminta uang kembaliannya.


“Mboten Den, mboten usah.” Wanita itu berusaha menolak menerima sedikit pemberianku.

Ulu hatiku tertohok mendengar perkataannya. Melihat kesulitan hidupnya, tetapi masih berusaha untuk tidak menerima bantuan dari orang lain. Melihat pribadi yang teguh dan ikhlas menjalani kehidupan ini. Berbeda dengan manusia muda jaman sekarang. Yang banyak mengeluhkan kehidupannya yang ia anggap sulit. Tubuh sehat dan tenaga masih kuat, tetapi meminta-minta di pinggir jalan. Mengamen dengan modal alat musik seadanya dan suara pas-pasan. Berbanding terbalik dengan wanita yang ada di hadapanku sekarang. Aku juga malu dengan perkataannya. Karena kadang aku masih banyak mengeluh dalam menghadapi permasalahan hidup.


“Dipun tampi kemawon Mbok, mboten wonten sepinten kok. Kulo nggih mboten gadah arto ingkang pas.” Aku beralasan agar ia mau menerima sedikit permberianku.


“Walah, matursuwun sanget Den. Mugi Allah mbales puniko kanti rejeki ingkang langkung katah. Mugi dados amalipun panjenengan.” Wanita itu berterimakasih sambil berkaca-kaca. Berulangkali ia mengucapkan hamdallah, tanda syukur kepada Allah.


Hatiku semakin trenyuh, kecil di hadapan wanita perkasa itu. Melihatnya selalu bersyukur dengan apapun itu, apapun yang mesti ia hadapi. Tetap semangat menjalani hidup dalam kesusahan. Bukankah dibalik kesusahan ada kemudahan?


Aku kembali duduk di peron stasiun, melihat wanita tadi yang membenahi dagangannya. Memasukan bungkusan-bungkusan plastik ke dalam tenggok, kemudian menggendongnya. Menenteng tremos nasi sambil berjalan. Menebar senyum sambil menawarkan dagangannya. Ku lihat ia mendekati seorang ibu-ibu yang melambaikan tangan kepadanya. Menurunkan tenggok yang ia gendong, membuka dan mengeluarkan semua isinya. Menuang nasi ke dalam piring dari dalam termosnya, masih saja dengan senyum yang tiada habis dari tadi.

Tiittt…. Tiittt….. gejessss… gejeesst…..

Suara peluit dan kereta mengagetkanku yang mulai mengantuk karena kekenyangan. Aku mengucek-ucek mataku, mengusir kantuk yang mulai tumbuh di pelopak mata. Mengerjap-ngerjap sesaat, hingga fokus kembali aku dapatkan.


Kereta Bogowonto jurusan Lempuyangan – Pasar Senen Jakarta, mulai menampakan batang hidungnya yang kehitaman. Menjerit-jerit riang memamerkan lengkingannya yang menyayat. Seperti diperintah dengan aba-aba suara peluit yang di tiup oleh penjaga peron. Badannya sambung-menyambung, mengular di atas bantalan rel. Berwarna kuning kusam bergantian dengan warna putih yang belepotan, menandakan gerbong yang telah cukup dimakan usia dan perlu untuk dicat ulang.


Kereta Bogowonto sebenarnya kereta yang yang dikelelola oleh Daerah Operasi V Purwokerto meskipun diperpanjang rutenya sampai Yogyakarta. Dengan demikian, kereta api ini tetap menjadi andalan penumpang untuk pergi atau pulang dari daerah V Purwokerto. Nama Bogowonto diambilkan dari nama sungai Bogowonto yang melintas di wilayah Kedu, Jawa Tengah. Kereta api ini merupakan kereta ekonomi AC pertama di Indonesia. Selain itu, kereta yang awalnya hanya diberangkatkan dari Kutoarjo pada malam hari ini menggunakan iring-iringan gerbong buatan dalam negeri; PT INKA.


Aku melangkah, menarik koperku perlahan sambil menenteng bungkusan kresek berisikan pecel yang aku pesan tadi. Menarik koper merk Polo ukuran sedang dengan warna abu-abu, koper oleh-oleh dari istriku yang pulang dari Batam.


“Mas, tak belikan koper buat pergi-pergi. Mumpung murah, harganya Cuma 50 ribu. Kalau di Jogja, harganya 100 ribu lebih lho.” Istriku tersenyum sambil menyodorkan sebuah koper yang masih terbungkus plastik.


Aku tersenyum membayangkan istriku yang selalu baik terhadapku. Selalu memperhatikan apa yang aku butuhkan, menemaniku dalam suka dan duka. Menerima aku apa adanya, dalam rupa yang tak sempurna hingga dompet yang terlalu sering tipis dibandingkan berisi lembaran rupiah.


Istriku seorang wanita tegar berdarah bugis. Berwajah cantik dengan hidung mancung dan alis yang menyabit, menyambung. Matanya teduh dan tajam seperti mata elang. Bentuk mukanya oval dengan dagu lancip menawan. Aku paling suka bila melihatnya sedang tersenyum atau tertawa, ada lesung pipit kecil yang bersemi di pipinya; manis sekali.


Tingginya 163 cm dengan tubuh yang ramping, tidak gemuk dan juga tidak kurus, pas menurutku. Rambut indahnya hanya aku yang tahu, karena ia selalu menutupinya dengan lembaran hijab yang selalu ia kenakan. Hingga ia mengidolakan sosok Oki Setiana Dewi untuk dijadikan motifator dalam hidupnya. Buktinya, ia selalu memasang gambar-gambar Oki dalam desktop background laptopnya, dalam telpon genggamnya hingga setia menjadi follower di akun twiter dan facebooknya. Lebih lagi, blognya sering ia posting dengan ulasan kekagumannya kepada sosok idolanya ini. Dan jangan salah, setiap hari ia pasti buka website dari sosok Oki Setiana Dewi.


***

Aku mulai menyeka keringat yang mulai basah dikeningku. Mengambil sapu tangan dari saku belakang celana jeans, dan mengelap mukaku perlahan. Pandanganku mengitari gerbong a02 yang aku tumpangi, memandang isinya yang cukup sesak dan membuat suasana gerah. Bau keringat mulai merebak, bercampur dengan aroma lontong opor, deadoran, parfum, bedak bayi, minyak kayu putih hingga kaos kaki. Rengekan anak kecil yang kepanasan dibalas dengan kesetiaan ibunya yang mengipas-ngipaskan selembar kertas ke arah mukanya. Aku menengok jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiriku, pukul 09.58. Tidak terasa sudah 2 jam 23 menit terhitung dari jam berangkat pukul 07.35 dari stasiun Lempuyangan. Kereta kelas ekonomi yang ber AC tapi mati ini melaju dengan kecepatan rendah. Merelakan waktu untuk kereta yang lebih tinggi kelasnya; kelas bisnis dan eksekutif.


Tepat di sampingku duduk seorang Bapak-bapak yang sudah cukup umur. Kira-kira setengah abad, atau mungkin juga lebih. Wajahnya bulat, dengan kumis tebal menghiasi bawah hidungnya. Ia mengenakan kacamata. Bajunya kotak-kotak warna biru tua, dipadu dengan celana cotton warna hitam dan sepatu warna sepadan. Saat aku tanya, namanya adalah Pak Samsudin. Dan hampir benar tebakanku, umurnya 50 tahun kurang setahun. Ia hendak pergi ke Gombong untuk menghadiri pernikahan keponakannya. Sementara di depanku, duduk dua orang pemuda yang lebih asyik dengan ponsel dan mp3nya. Mereka hanya sekali tersenyum kepadaku, dan kembali menekuri genggamannya.


Aku lebih memilih menggunakan kereta kelas ekonomi dibandingkan dengan kelas di atasnya. Bukan karena aku tidak mampu untuk membeli tiketnya, tetapi karena dengan kereta ini aku lebih merasakan makna dari kehidupan ini. Aku bisa merasakan kehidupan kaum menengah ke bawah yang selalu penuh dengan rona warna. Melihat semangat mereka, rasa syukur dalam menjalani hidup yang indah ini. Seperti kegigihan mbok penjual nasi yang aku temui di stasiun pagi tadi. Melihat semangatnya, keikhlasannya dalam mengarungi aral dan rintangan hidup. Terkadang ada rasa iri yang muncul dalam relung hati, karena mereka tetap selalu tersenyum. Entah itu bahagia atau derita. Entah…..


Aku menikmati perjalanan ini tanpa mengeluh sedikitpun. Aku malu dengan mereka yang lebih sering merasakan kegetiran hidup di banding denganku sekarang. Aku juga menggunakan kereta kelas ekonomi ini agar aku tidak lupa akan diriku sebelumnya. Aku yang dulu sama dengan mereka, menjalani kehidupan dengan kerja keras menguatkan hati. Menjalani kehidupan dari dasar, dari kehidupan yang penuh dengan kesusahan. Melangkah berdampingan dengan istriku yang setia menemani hingga sekarang. Tidak akan pernah terlupa saat itu, 5 tahun silam.

Sakitnya, Tepat di Relung Hati





31 Desember 2009.

Hari yang tak terlupa, Kamis di penghujung tahun 2009. Ya, karena hari itu mengajarkanku akan banyak makna, tentang cinta, persahabatan dan hati.

Aku masih duduk di bangku putih abu-abu, dan saat itu aku duduk di kelas XII (Dua belas). Aku aktif di kegiatan ekstrakurikuler, dan yang paling aku gemari adalah seni musik. Saking cintanya dengan kegiatan ini, aku mempunyai sebuah grup band yang menjadi kebanggaan sekolah kami. Hampir semua alat musik bisa kumainkan, mulai dari gitar, piano, biola sampai drum. Tapi aku lebih suka menjadi vokal sambil memainkan gitar.

Kejuaraan demi kejuaraan yang kami raih baik tingkat antar kelas sampai antar sekolah semakin menaikdaunkan kami. Tentu saja kami menjadi primadona kaum perempuan di sekolah. Dan kabar yang membahagiakan mereka, aku belum juga mempunyai seorang pacar.

Banyak cewek-cewek di sekolah yang mengejarku dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Tetapi aku tak pernah menghiraukan mereka. Karena sebenarnya aku mempunyai rasa pada seorang gadis manis adik kelasku. Namanya Nina. Ia gadis yang tidak aneh-aneh, cantik dan terkenal pintar. Ia sering tersenyum kepadaku, yang membuatku sering salah mengartikannya. Ada yang mendesir di dalam hati, jika mata ini melihat sosoknya. Aku suka melihatnya berjalan, membaca buku di perpustakaan. Aku suka menikmati sendau guraunya, menikmati tawanya. Aku suka melihatnya menyibakan rambut ke belakang, melihat ia tersenyum senang. Aku suka akan semua tentangnya. Hingga ada harapan dalam hati ini untuk bisa memiliki cintanya.

Aku berteman dekat dengan Nina, tapi tak pernah bisa mengatakan isi hati ini kepadanya. Aku lebih suka mengaguminya dengan caraku sendiri. Aku sering berdua dengannya di perpustakaan, di taman sekolah dan ruang seni. Aku sering menemaninya belajar, dan dia sering menemaniku bermain gitar atau piano. Aku suka mengiringinya bernyanyi, memadu suara kami dengan petikan gitar atau suara piano yang aku mainkan. Kami sering tertawa bersama, menyanyikan lagu yang sama.

Aku memang belum pernah pacaran sejauh ini. Belum pernah mengatakan rasa cinta kepada lawan jenis. Mungkin karena aku lebih asyik dengan duniaku sendiri. Atau mungkin karena aku tidak berani untuk menyatakan perasaan yang tumbuh di hati. Entah, yang jelas aku belum pernah merasakan yang namanya punya pacar dan pacaran.

Tak ada seorangpun yang mengetahui perasaanku kepada Nina. Bahkan teman-teman satu bandku. Aku lebih suka menikmati ini sendirian. Menikmati indahnya cinta yang merekah dihatiku. Dan aku menuangkannya dalam lirik-lirik lagu yang aku cipta. Aku menikmati benih-benih cinta ini bersama petikan gitar dan denting-denting piano. Mengolahnya menjadi melodi dan harmoni, menjadi lagu yang sering kami nyanyikan ketika kami konser di sekolah.

Hingga suatu hari, Andra teman sekelas sekaligus drummer bandku mengatakan hal yang meruntuhkan duniaku. Ia mencintai lentera hati yang mulai aku jaga. Ya, ia bercerita kepadaku kalau dia suka kepada Nina. Andra bercerita kepadaku tentang perasaannya kepada Nina, tentang malam-malamnya yang selalu memikirkan Nina.

Aku tahu, apa yang aku rasakan dan aku kagumi tentang Nina, sama dengan yang Andra rasakan. Aku mencoba tersenyum menanggapi cerita-cerita Andra tentang Nina. Aku mencoba untuk tidak cemburu dan menyimpan rapat perasaan ini. Andra yang mengetahui kalau aku cukup dekat dengan Nina, meminta diriku untuk sedikit menolongnya. Menyampaikan salam kepadanya, hingga memintaku menyampaikan isi dari hatinya.

Andai dia menjadi diriku, entah apa yang akan ia lakukan dengan semua ini. Ada rasa ngilu yang mulai angkat senjata pada relung-relung hati. Aku bingung dengan semuanya, memilih sahabat atau cinta yang mulai tumbuh bersemi. Sudah tiga kali Andra menanyakan apakah aku sudah menyampaikan isi hatinya kepada Nina. Aku tersenyum, memintanya bersabar dan menunggu pada moment yang tepat.

Malam di penghujung 2009, bandku mendapatkan tawaran untuk ikut memeriahkan pergantian tahun baru di alun-alun. Dan kami sepakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Di sekolah, kami mulai mempersiapkan keperluan untuk mengisi pergantian tahun baru tersebut. Mulai dari memilih lagu yang akan kami tampilkan, hingga gladi bersih. Setelah selesai semua persiapan, aku melangkah menuju perpustakaan sekolah. Bermaksud menemui Nina yang sedang asyik bergumul dengan buku-buku pelajaran.

Aku mengajak Nina untuk ikut dalam acara nanti malam. Dan tanpa banyak bertanya, ia menyanggupi ajakanku. Pukul sembilan malam aku jemput ia di rumah. Aku terlebih dahulu meminta ijin kepada orangtua Nina untuk mengajak Nina pergi hingga larut malam. Setelah bernegosiasi dengan orangtua Nina, kami sepakat agar Nina langsung pulang jika acara sudah selesai. Kami kemudian langsung menuju sekolah untuk mengambil beberapa perlengkapan yang masih tertinggal di sana. Kami berboncengan sambil membawa gitar menuju alun-alun yang sudah mulai ramai dikunjungi orang-orang.

Pukul sebelas malam band kami baru mendapat jatah manggung. Kami harus membawakan sedikitnya 10 lagu hingga tepat di pergantian malam tahun baru. Pukul 23.59 kami mulai berhitung bersama. Suara gemuruh koor menghitung mundur dari detik 60 hingga tepat di detik pergantian tahun baru membuatku merinding. Tepat pukul 00.00, kami berteriak bersama. Ucapan selamat tahun baru berirama dengan kembangapi yang meluncur ke angkasa. Meriah dan ramai sekali. Tepuktangan bergemuruh, disambut dengan tawa kebahagiaan dan teriakan-teriakan yang penuh semangat. “Selamat tahun baru 2010”.

Aku melirik Nina yang tertawa bahagia menikmati pergantian tahun baru ini. Aku mendekati Andra yang masih duduk di belakang drum, menyuruhnya agar menyampaikan isi hatinya kepada Nina. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menyatakan cinta”, bisikku kepada Andra. Aku menariknya berdiri, mengambil stik yang masih tergenggam di tangannya. Menyuruh Andra turun dari panggung dan menghampiri Nina yang masih asyik melihat kilat-kilat kembangapi.

Aku mulai menekan tut-tut piano. Menyanyikan lagu tentang cinta. Aku sendiri memainkan lagu ini, karena lagu ini hanya aku dan Nina yang tahu. Gempita teriakan dan tawa perlahan mulai berhenti, seakan ikut meresapi isi hatiku yang terluka. Para penonton berdesak-desakan kembali mendekati panggung. Seseorang menyalakan korek dan melambai lambaikan tangannya, dan diikuti oleh beberapa orang disekitarnya. Nyala api-api kecil membuat suasana hatiku kian biru, tanpa terasa ada basah yang mengalir di pipi. Suaraku mulai bergetar, tapi aku mencoba untuk tetap mengontrolnya.

Bersama lagu yang aku nyanyikan, Andra mendekati Nina yang mulai mengarahkan pandangannya kembali ke panggung. Andra menyatakan perasaan hatinya kepada Nina beriring tut-tut piano yang aku tekan merdu. Hatiku perih, ngilu dan sakit sekali. Aku harus merelakan lentera hatiku untuk disulut oleh orang lain, sahabat karibku sendiri. Di penghujung tahun 2009, bersama dengan nyala api-api kecil, bersama denting piano yang mengalun, aku bernyanyi merelakan lentera cintaku disulut oleh sahabatku. Aku mengiringinya dengan perih, dengan luka, dan dengan airmata. Sakitnya, tepat di relung hati.



Kiat-kiat Move On


Galau, sakit hati yang katanya tepat di sini (sambil tepuk-tepuk dada), jangan terlarut-larut ya. Nggak baik banget. Pengen cepet move on, nih ada tips gratisnya. Mau tahu?

1. Jangan anggap duniamu berakhir dengan putusnya cinta kamu, masih banyak di luar sana yang jauh lebih baik dari si dia. Cari lagi, berburu lagi. Ingaaat, yang paling menegangkan adalah ketika kita menyatakan cinta. Menunggu diterima atau ditolak. Kalau ditolak, ya cari lagi.

2. Susah nglupain, wajar. Cari aktifitas yang membuatmu sibuk dan tidak terpikirkan dia. Olahraga atau musik, kegiatan recommended untuk lupain dia.

3. Rejeki tidak ada yang tertukar, camkan itu. Pacar termasuk rejeki loh. Jadi kalau dia belum bisa menjadi milikmu, berarti dia bukan rejekimu. Tapi jika dia memang rejekimu, mau ditembak oleh puluhan orang, digebet sama sahabat sendiri, dia tetap akan menjadi milikmu. Jodoh tak kemana kok.

4. Contoh cowboy, yang tidak akan berhenti membidik jika tidak kena sasaran. Jadi jika cinta masih ditolak, atau putus dengan si dia, cari lagi hingga tepat di sasaran. Tepat di hati, tepat di saku. Hahaha… LOL.

Semoga bermanfaat ya, biar cepat bisa Move on. Ta…..ta..










#Terbit dibuletin Gelaran

Monday, 19 October 2015

TUTORIAL SKETSA ARSIR PENSIL KONTE DIGITAL



Buka file yang hendak anda buat skesa ( ctrl + O, browse your picture)



Tips : Sebaiknya picture yang akan disketsa backgroundnya tidak terlampau pekat/gelap ataupun bercorak. Pada kesempatan kali ini kita menggunakan foto dengan model teman kita sendiri waktu refreshing di Pantai Depok, Jogjakarta.





Buat layer baru dalam hal ini Layer 1 kemudian isi dengan warna Putih/White atau SHIFT + F5 > White





Buat invisible Layer 1 dengan mengklik logo mata pada layer.



Pindah dari Tab Layer ke Tab Channel Klik "Channel Red" dibarengi dengan menekan tombol CTRL maka terbentuklah sebuah area seleksi pada worksheet.





Visible kembali Layer 1 dengan kembali mengklik logo mata ada layer. kemudian Invert/balik area Seleksi dengan menekan CTRL+ SHIFT + I





Fill/isi area seleksi Layer 1 dengan Color Gray 10% (perhatikan Tab Swatches) atau dengan SHIFT + F5 > Foreground Color





Mulailah mengarsir dengan Burn Tool pada seluruh area worksheet secara ajaib akan mempertegas object.


Rekomendasi saya mengarsir dengan kemiringan 45 derajat secara konstan agar menghasilkan nilai artistik guratan sketsa pensil konte.



(Perhatikan dengan baik custom Burn Tool dalam hal ini saya memamkai Round Fan Stiff Thin Bristles, Range : Highligh Exposure 25%)





Kalau sudah menghasilkan sebuah sketsa yang kita harapkan langkah terakhir hanya menghilangkan area seleksi channel color dengan cara CTRL + D.


Tuesday, 22 September 2015

Bazar Murah dan Pameran Produk UPK Dikunjungi Wakil Bupati Magelang




Bazar murah dan pameran produk UPK dalam rangka memeriahkan upacara penutupan TMMD di Desa Tampingan Kecamatan Tegalrejo.

Tepat pada tanggal 27 Mei 2015 bertempat di Lapangan Dusun Karangwaru, Desa Tampingan, Kecamatan Tegalrejo, segenap UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Magelang bahu membahu melaksanakan bazar murah dan pameran produk unggulan UPK. Kegiatan yang dimotori oleh 19 kecamatan dan bekerjasama dengan Bapermaspuan dan KB kabupaten Magelang ini sukses dalam memperkenalkan produk-produk unggulan UPK dan menjual habis barang-barang dalam bazar. Hal ini dilaksanakan dalam rangka ikut memeriahkan upacara penutupan TMMD serta memperkenalkan produk-produk unggulan kelompok binaan UPK kabupaten Magelang kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat miskin dalam mendapatkan sembako dengan harga yang relatif lebih murah.

Kegiatan yang dilaksanakan setelah upacara penutupan TMMD ini dibanjiri oleh ratusan pengunjung. Para peserta upacara yang sebagian besar terdiri dari TNI juga ramai mengunjungi stand bazar dan pameran. Nuansa berdesak-desakan tetapi tertib dan meriah menjadikan kegiatan bazar murah dan pameran ini berlangsung hingga siang hari. Hal ini menjadikan kepuasan tersendiri bagi UPK, karena mendapatkan tanggapan yang positif dari warga sekitar dan para peserta upacara TMMD.


Pada kesempatan itu, wakil Bupati Magelang, H. Zaenal Arifin, SH yang menjadi komandan upacara penutupan TMMD juga mengunjungi stand UPK. Beliau didampingi oleh Kepala Bapermaspuan dan KB, Retno Indriastuti, Skm, M.Kes, meninjau stand UPK dan sempat bercakap-cakap dengan para pembeli di kegiatan bazar. Beliau juga membeli produk unggulan UPK kecamatan Kaliangkrik yang berupa tepung tiwul organik.

Kepada para pembeli bazar dan pameran, wakil bupati sempat menanyakan harga sembako di pasar dengan harga yang ada di stand UPK. Untuk membuktikan bahwa harga sembako yang dijual saat bazar dan pameran UPK, lebih murah dari harga di pasaran. Hal itu terbukti dengan penuturan pembeli yang menerangkan bahwa harga sembako saat bazar dan pameran harganya lebih murah. Terdapat selisih harga seribu sampai dengan lima ribu rupiah.

Beliau mengharapkan, kegiatan bazar murah dan pameran ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar Desa Tampingan dan para pengunjung stand pameran. Kegiatan bazar ini juga diharapkan akan tetap terlaksana pada kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan pemerintahan kabupaten magelang dan warga masyarakat. “Ayo, tingkatkan terus kegiatan yang mempunyai nilai positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti kegiatan di pagi hari ini, kami nantikan disetiap kegiatan yang melibatkan khalayak ramai dan pemerintahan kabupaten Magelang. Sukses untuk UPK Kabupaten Magelang,” demikian wakil bupati menambahkan.

Selain mengunjungi bazar murah dan pameran, wakil bupati dan kepala Bapermaspuan dan KB juga sempat menghibur pengunjung bazar dan warga yang memadati lapangan Dusun Karangwaru ini dengan menyenandungkan suara emasnya. Diiringi dengan musik dangdut, pengunjung bazar dan peserta upacara penutupan TMMD dibuat bergoyang gembira dengan penuh canda dan tawa. Suasana ini menambah meriah pelaksanaan bazar murah dan pameran produk unggulan UPK ini.

Forum UPK kabupaten Magelang membagikan sejumlah 150 kupon gratis dengan nilai satu kupon Rp. 5.000,- kepada masyarakat sekitar Desa Tampingan. Kupon ini dapat ditukarkan saat bazar dan pameran dengan barang non sembako senilai kupon yang diberikan. Kupon ini tidak berlaku pada sembako dikarenakan sembako sudah mempunyai subsidi tersendiri.

Subsidi bazar murah dan pameran ini diambilkan dari dana kas forum UPK kabupaten Magelang. Hal ini disepakati ketika rapat persiapan di kantor Bapermaspuan dan KB yang dilaksanakan tiga hari sebelum kegiatan bazar murah dan pameran dilaksanakan. Subsidi diberikan dalam bentuk kupon senilai Rp. 750.000,- dan subsidi sembako sebesar Rp. 470.000,-

Dalam bazar murah dan pameran ini, sembako yang diperjual-belikan berupa beras, minyak dan gula pasir. Sementara untuk barang non sembako, masing-masing UPK mendapatkan jatah untuk mengeluarkan produk unggulan dari masing-masing kelompok binaannya. Berikut produk unggulan kelompok binaan UPK Kabupaten Magelang yang diikutsertakan dalam kegiatan bazar murah dan pameran produk UPK di Desa Tampingan:


1. Kecamatan Ngablak : Jambu merah, jipang
2. Kecamatan Pakis : Peralatan pertanian
3. Kecamatan Grabag : Kopi
4. Kecamatan Tegalrejo : Abon, enthik, kerajinan
5. Kecamatan Candimulyo : Bakpia
6. Kecamatan Secang : Keripik nangka, pisang manis
7. Kecamatan Bandongan : Pelok
8. Kecamatan Windusari : Jamur krispi, telur asin
9. Kecamatan Kaliangkrik : Beras organik, tepung tiwul
10. Kecamatan Kajoran : Ceriping pisang, peyek pegagan
11. Kecamatan Salaman : Gula jawa
12. Kecamatan Tempuran : Telur puyuh, kering singkong
13. Kecamatan Borobudur : Madu
14. Kecamatan Salam : Bakpia
15. Kecamatan Mungkid : Krupuk pati
16. Kecamatan Dukun : Peyek welut
17. Kecamatan Sawangan : Jamu

Kepala Desa Tampingan, Muh Heri Siswanto, mengapresiasikan kegiatan UPK Kabupaten Magelang yang bekerjasama dengan Bapermaspuan dan KB ini. Dikarenakan sangat membantu masyarakat khususnya Dusun Karangwaru, Desa Tampingan dalam menyediakan sembako dan keperluan konsumsi untuk menyongsong kegiatan tahunan; nyadran. Ia juga ikut membantu UPK dalam menyediakan peralatan untuk pemasangan umbul-umbul dan keperluan pameran lain, seperti meja dan kursi, satu hari sebelum bazar murah dan pameran dilaksanakan.

“Terimakasih kepada segenap UPK yang telah melaksanakan kegiatan pasar murah di wilayah kami. Saya mewakili masyarakat Desa Tampingan, dan khususnya warga Dusun Karangwaru untuk berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu warga kami dalam memperoleh sembako dengan harga yang lebih murah,” demikian penuturan kepala Desa Tampingan seusai kegiatan bazar murah dan pameran dilaksanakan.

Bazar murah dan pameran produk UPK merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh UPK Kabupaten Magelang. Hal ini dilaksanakan untuk memperlihatkan eksistensi UPK dalam mengelola kegiatan dan keuangannya kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu memperkenalkan produk-produk unggulan kelompok binaan UPK antara kecamatan yang satu dengan kecamatan lainnya. Diharapkan juga, dengan adanya perluasan pengenalan produk, akan menambah relasi dan pemasaran produk.

Kegiatan bazar murah dan pameran produk unggulan UPK ini sukses dilaksanakan. Keberhasilan ini marilah dijadikan motifasi dalam membina kelompok di UPK masing-masing. Mari lestarikan aset UPK yang berupa kelompok untuk difasilitasi dan dikembangkan menjadi kelompok yang unggul dan dapat berkompetisi dalam pasar.

Cara Memilih Komputer Yang Baik dan Benar





Dunia komputer merupakan dunia dengan perubahan teknologi yang sangat pesat. Komputer kini dapat ditemui dalam berbagai bentuk, baik sebagai alat bantu kerja biasa maupun chip yang ditanamkan dalam perangkat tertentu. Saat ini bukan hal yang aneh melihat orang hilir mudik membawa komputer, sesuatu yang tak terbayangkan saat komputer pertama kali diciptakan.

UNIVAC-komputer komersil yang pertama digunakan-berukuran beberapa puluh ton dan besarnya mencapai ukuran 1 rumah. Daya listrik yang digunakan bisa menghidupkan 1 blok rumah dan harus secara periodik dimatikan agar perangkatnya tidak leleh karena panas yang dihasilkan.

Kini berbagai pilihan bentuk dan jenis komputer tersedia, mulai dari harga yang relatif terjangkau hingga harga yang mahal. Banyaknya variasi ini disatu sisi menguntungkan karena memberikan banyak pilihan namun disisi lain bisa membuat para pengguna akhir (end user) kebingungan menentukan jenis komputer yang paling tepat yang bisa digunakan.

Secara umum ada 3 varian komputer untuk bekerja yang umum digunakan, yaitu Desktop PC, Notebook dan Netbook.

Dekstop PC

Desktop PC, sesuai namanya adalah perangkat komputer yang terdiri dari CPU (Central Processing Unit), monitor dan pheriperal lainnya. Desktop PC mudah dijumpai diberbagai perkantoran, kampus, warnet maupun rumah. Meski monitornya bisa berbentuk monitor CRT maupun LCD, desktop PC mudah dikenali karena CPU dan monitornya terpisah. Desktop PC biasa disebut sebagai PC biasa.

Notebook

Notebook lebih dikenal sebagai laptop. Benefit utama dari Notebook adalah sifatnya yang mobile dan mudah dibawa. Sebagian Notebook juga memiliki kemampuan komputasi yang tinggi sehingga menjadi pengganti desktop PC yang bisa diandalkan. Sayangnya, harga Notebook relatif tinggi dan memiliki keterbatasan jumlah maksimal perangkat yang bisa ditambahkan. Sebagai contoh, desktop PC dapat memuat hingga 3 keping memori (RAM, Random Access Memory) namun sebagian besar laptop hanya menyediakan 1 atau paling banyak 2 buah slot untuk memori.

Netbook

Netbook merupakan generasi terbaru dari Notebook namun berukuran lebih kecil dan umumnya memiliki daya komputasi lebih rendah daripada Notebook. Jika layar LCD pada Notebook rata-rata berukuran antara 12″-14″, layar Netbook umumnya berukuran 8″-10″. Netbook lebih ringan dan dan mudah dibawa karena bentuknya kecil dan tipis. Harga Netbook lebih murah dari Notebook karena spesifikasi Netbook lebih rendah. Selain spesifikasi yang lebih rendah, harga Netbook lebih rendah karena tidak menyertakan beberapa pheriperal yang umumnya disertakan pada Notebook, misalnya optical drive (CD/DVD ROM/RW).

Untuk memilih komputer secara umum, dapat kalian baca di sini:

TIPS Membeli Komputer (PC) Secara Umum

Untuk memilih komputer secara khusus penggunaan, dapat kalian baca di sini:

TIPS Membeli Komputer (PC) Secara Khusus

Kedua artikel tersebut lengkap membahas pemilihan komputer yang disesuaikan dengan kegunaan dan dana yang dimiliki untuk mendapatkan komputer yang terbaik.

Berikut adalah beberapa pertimbangan memilih tipe komputer yang paling tepat untuk kebutuhan kita sebagai pengguna komputer :
Mobilitas.

Jika anda lebih banyak menggunakan komputer secara mobile, pilih Notebook atau Netbook. Desktop PC bisa dipilih jika komputer lebih banyak digunakan dimeja kerja yang tidak/jarang berpindah-pindah

Harga.

Jika anda concern pada harga, pilih Desktop PC atau Netbook. Untuk harga yang sama, spesifikasi desktop PC jauh lebih tinggi dibandingkan Notebook atau Netbook. Desktop PC juga memiliki keunggulan dalam hal penambahan komponen baru atau penggantian komponen tertentu.

Fungsionalitas.

Jika anda menggunakan komputer hanya untuk browsing, chatting, menulis dan bekerja dengan aplikasi perkantoran (pengolah kata, spreadsheet dan presentation), pilihlah Netbook. Netbook juga bisa dipilih jika anda berniat membekali anak anda dengan komputer yang ringan baik dari sisi berat, harga maupun aplikasi yang digunakan. Netbook cocok digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang memerlukan komputer

Jika anda pengguna aplikasi kelas berat semacam edit gambar, multimedia atau programming, gunakan Desktop PC atau Notebook. Jangan memilih Netbook karena spesifikasi Netbook diperuntukkan untuk aplikasi ringan seperti pengolah kata, browser dan messenger

Dalam bahasa marketing, Notebook dan Desktop PC diperuntukkan bagi content maker (pencipta aplikasi) sedangkan Netbook diperuntukkan bagi content user (pengguna aplikasi), meski demikian hal ini tidak sepenuhnya tepat karena para pengguna games tentu lebih memilih Notebook atau Desktop PC dibandingkan Netbook

Penempatan.

Netbook atau Notebook cocok digunakan untuk tempat yang ringkas dan digunakan hanya pada waktu tertentu sedangkan Desktop PC lebih tepat digunakan untuk workstation yang sifatnya menetap. Karena ukurannya yang compact, Notebook dan Netbook membuat meja kerja tampak lebih rapi.

Upgrading & Kelengkapan.

Desktop PC relatif lebih mudah diupgrade dan ditingkatkan kemampuannya dibandingkan Netbook maupun Notebook. Karena ukurannya yang kecil dan compact, penggantian komponen tertentu pada Notebook maupun Netbook memerlukan pheriperal khusus dan terbatas pada beberapa komponen tambahan saja.

Lantas, apa saja sih yang perlu diperhatikan jika memilih komputer? Agar tidak bingung, berikut adalah checklist yang bisa menjadi rujukan jika hendak memilih komputer :

Processor.

Processor ibarat otak komputer. Processor menjadi komponen utama yang menentukan kecepatan komputer. Desktop PC dan Notebook umumnya memiliki tipe processor Intel Pentium sedangkan Netbook menggunakan processor Atom. Processor Atom menggunakan sedikit daya listrik namun daya komputasinya lebih rendah daripada processor Pentium. Selain Intel Pentium tersedia juga processor Intel Celeron, AMD Athlon, AMD Sempron dan AMD Duron. Intel Celeron adalah generasi processor Intel dengan harga dan kecepatan lebih rendah daripada Pentium. Processor Athlon merupakan processor buatan AMD yang sepadan dengan Pentium sedangkan Sempron dan Duron sepadan dengan Celeron. Kecepatan processor diukur dalam Ghz, semakin tinggi semakin cepat.

Central Processing Unit (CPU) adalah pusat dari seluruh sistem komputasi. Dikenal sebagai “otak” dari sebuah komputer, CPU adalah hal terpenting yang menentukan kinerja sebuah komputer. Apabila anda ingin membeli komputer baru, sangatlah penting untuk memahami fungsi sebuah CPU. Juga dikenal sebagai prosesor, CPU lah yang menangani dan melakukan hampir seluruh perintah dari hardware dan software komputer.

Ketika anda memasuki toko komputer, ada banyak hal lain yang akan dipromosikan. Seperti misalnya Giga atau RAM, atau kartu grafis, maupun penyimpanan data (storage). Ada banyak komponen lain yang mungkin menarik perhatian anda. Akan tetapi selalu jadikan prosesor sebagai pertimbangan pertama, karena itulah ‘otak’ PC anda.

Kebanyakan orang menggunakan komputer untuk melakukan beberapa kegiatan sekaligus, membaca e-mail sambil mendengarkan musik online dan browsing Internet secara bersamaan. Karenanya, komputer harus bisa “berpikir” dengan cepat untuk mengikuti kebiasaan orang-orang yang suka mengerjakan beberapa hal sekaligus. Komputer-komputer modern memiliki beberapa core (“otak”) yang dapat memproses beberapa kegiatan sekaligus. Oleh karena itu, prosesor yang lebih baru dan lebih cepat biasanya memiliki kekuatan komputasi tambahan yang membuat pembelian PC anda menjadi sebuah investasi yang bijak.

Sayangnya, seringkali konsumen pada saat membeli komputer juga “mengupgrade” beberapa komponen komputernya, tetapi hanya mendapatkan peningkatan kinerja komputer yg kecil.

Baca: Tips Memilih Motherboard

RAM (Random Access Memory) Memori.

RAM merupakan komponen penunjang kecepatan komputer. Processor tinggi namun RAM rendah akan tetap menghasilkan komputer yang lambat. RAM diukur dalam satuan MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Untuk komputer generasi saat ini, RAM minimal 1 GB merupakan satu keharusan karena beberapa sistem operasi modern mempersyaratkan demikian.

RAM adalah memori untuk menyimpan data sementara pada sebuah PC. Untuk pengguna PC pada umumnya, RAM sebesar 2GB adalah sudah mencukupi untuk keperluan sehari-hari. anda dapat menggunakan hampir semua software, memainkan game 3D, mengedit video, browsing Internet, memainkan iTunes, menulis dokumen dan mengirim e-mail – di saat bersamaan.

Baca: Tips Memilih RAM

Menambahkan/upgrade RAM dari 2GB menjadi 4GB sering kali hanya menghasilkan peningkatan kinerja yang sedikit, dibandingkan menggunakan RAM sebesar 2GB dan mengupgrade prosesor dengan tingkat yang lebih tinggi, yang akan memberikan kinerja yang jauh lebih baik.

Anda mungkin akan mendapatkan masukan dari teman yang dianggap “ahli” mengenai “clock speed“, yaitu kecepatan sebuah prosesor dalam menyelesaikan sebuah tugas. Kecepatan tersebut memiliki satuan Gigahertz (GHz), dulu semakin tinggi angka itu berarti semakin cepat kinerja prosesor tersebut. Tapi kini tidak seperti itu lagi.

Kemajuan teknologi prosesor beberapa tahun terakhir telah memungkinkan CPU untuk memiliki kinerja lebih tinggi tanpa memerlukan clock speed yang lebih cepat. Beberapa prosesor Intel mendapatkan kekuatan ekstra pada saat dibutuhkan dengan Teknologi Turbo Boost. Turbo Boost tersebut tidak aktif saat tidak dibutuhkan, untuk menghemat konsumsi pemakaian listrik, tapi akan menyala secara otomatis ketika diperlukan dan membantu CPU untuk beroperasi lebih cepat dari clock speed-nya.

Perlu juga untuk diingat bahwa membandingkan ”clock-speed“ hanya dapat dilakukan antara prosesor-prosesor dari merk yang sama. Karena jumlah core – unit prosesor di dalam setiap CPU – mungkin berbeda, di mana juga teknologi dan cara CPU tersebut dibuat dari masing-masing merk adalah sangat berbeda, oleh karena itu, membandingkan clock speed antara CPU dari merek berbeda tidak dapat memberikan informasi yang berarti bagi anda.

Kebanyakan chip papan atas/High End memiliki dua (dual core) atau empat (quad core) core. Namun demikian, membandingkan jumlah core dalam prosesor dari produsen yang berbeda juga sangat sulit. Semakin banyak core tidak selalu berarti memberikan kinerja yang lebih baik. Misalnya, satu prosesor dual core Intel dalam CPU anda memiliki kinerja sampai 37% lebih tinggi dibanding CPU quad core merk lainnya. Jika diterjemahkan dalam istilah komputasi, ini berarti anda dapat mengonversi 25 lagu menjadi MP3 dalam waktu 5 menit, atau mengubah ukuran lebih dari 42 foto dalam waktu satu menit.

Harddisk.

Harddisk digunakan untuk penyimpanan data. Diukur dalam satuan GB (Giga Byte), beberapa tipe harddisk mencapai ukuran 1 TB (1 Tera Byte = 1024 GB). Selain ukuran besar, perhatikan ukuran kecepatan harddisk, yang diukur dalam satuan RPM. Semakin tinggi RPM semakin cepat harddisk yang digunakan. Harddisk terdiri dari beberapa tipe, antara lain IDE, SATA dan SCSI. Harddisk SCSI lebih cepat dan umum digunakan untuk server, namun harganya lebih tinggi daripada harddisk SATA maupun IDE. Jika memilih Notebook atau Netbook, pilih tipe yang memiliki harddisk besar karena harddisk untuk Netbook atau Notebook berukuran istimewa (kecil dan tipis) dan tidak mudah diganti seperti halnya Desktop PC.

Baca: Tips Memilih Hardisk


Pheriperal.

Pilihlah tipe komputer yang memiliki pheriperal tambahan yang banyak. Wireless LAN/WLAN merupakan komponen wajib selain konektor RJ-45 untuk network via kabel. Tambahan optical drive seperti CD/DVD ROM dan CD/DVD RW juga bisa menjadi pilihan menarik. Pilih juga tipe komputer dengan komponen tambahan seperti slot untuk USB, Memory Card Reader, Bluetooth dan lain-lain.

Daya Baterai.

Hal ini harus diperhatikan jika memilih Notebook/Netbook. Akan sangat menjengkelkan jika kita sedang bekerja secara mobile namun terhenti karena baterainya cepat habis. Pilih baterai yang mempunyai daya yang lebih lama.

Teknologi.

Teknologi komputer lekas usang. Lebih baik memilih spesifikasi yang lebih tinggi dari kebutuhan dibandingkan menghemat beberapa rupiah namun kemampuannya tertinggal hanya dalam hitungan beberapa bulan saja.

Sistem.

Ada beberapa tipe komputer yang dioptimasi hanya untuk sistem operasi tertentu. Sebagian besar komputer yang dijual malah tidak menyertakan sistem. Tanyakan pada penjual sistem operasi apa saja yang didukung dan kemungkinan menggunakan sistem dengan tipe dan versi yang berlainan.

Kartu Grafis

Hal lainnya yang patut anda dipertimbangkan adalah Kartu Grafis ketika membeli PC. Saat bermain game, menonton video, atau memasang film Blu Ray, para konsumen sekarang mulai memikirkan kualitas grafis PC mereka. anda mempunyai pilihan antara chip grafis yang terintegrasi dalam CPU atau chip grafis yang terpisah.

Baca: Lebih bagus Kartu Grafis NVIDIA atau AMD?

Kekeliruan yang sering terjadi adalah pembelian komputer dengan menggunakan kartu grafis papan atas terpisah yang mahal, yang digandengkan dengan prosesor papan bawah/low end, Sayangnya kombinasi tersebut hanya akan sedikit meningkatkan kinerja pada tampilan grafis.

Untuk menonton video online dan piringan Blu Ray, atau pun browsing website multimedia seperti Facebook, anda tidak memerlukan komputer yang menggunakan kartu grafis terpisah yang mahal. Chip grafis yang terintegrasi dalam komputer-komputer baru saat ini telah dirancang untuk melakukan tugas tersebut, dan bila anda ingin meningkatkan kinerja komputer anda pada aplikasi penggunaan komputer seperti disebutkan sebelumnya, akan lebih baik jika anda meng-upgrade prosesor anda dengan menggunakan salah satu CPU berteknologi Core Intel, yang akan meningkatkan kualitas grafis sesuai keinginan anda, sekaligus meningkatkan kinerja aspek-aspek lain dalam komputer anda.

Jika anda hardcore game 3D, menggunakan komputer untuk aplikasi arsitektur atau ilmu teknik, atau membuat desain grafis yang rumit, atau mengedit video secara profesional, maka membeli kartu grafis terpisah yang mahal belum tentu memberikan keuntungan kinerja grafis 3D secara sempurna seperti yang anda harapkan, apabila tidak dipasangkan dengan upgrade CPU yang sesuai.

Perlu diingat bahwa setiap aplikasi komputer dijalankan oleh CPU. Keuntungan yang didapat dari memindahkan proses ke dalam sistem kartu grafis terpisah, hanya terbatas pada beberapa fitur dari beberapa aplikasi PC yang berhubungan dengan tampilan grafis saja

Kecepatan memproses adalah prioritas pengguna komputer pada umumnya, dan kinerja yang lebih baik bisa didapatkan dengan meng-upgrade CPU.

Jadi, yang mana yang harus dibeli?
Membeli sebuah PC adalah sebuah keputusan besar. Walaupun anda mungkin menghabiskan uang lebih banyak untuk membeli sebuah rumah atau mobil, sekarang PC sudah menjadi salah satu bagian paling penting di rumah anda, baik untuk berkomunikasi maupun hiburan. Pembelian sebuah PC harus dipikirkan baik-baik dan didasarkan atas aktifitas yang akan anda kerjakan, begitu juga kinerja yang anda butuhkan. Hal paling utama dalam menentukan kinerja yang tepat adalah dengan memilih CPU, ‘otak’ PC, yang tepat.

Maka dari itu, jangan memusingkan soal upgrade atau komponen tambahan yang tidak diperlukan. Cukup pastikan bahwa anda telah memilih CPU yang tepat, maka anda akan mendapatkan kinerja PC yang sempurna.
Selamat memilih tipe komputer yang paling tepat untuk anda.

Mengenal Ms. Excel (Part I)



Excel merupakan bagian dari Microsoft Office yang secara khusus digunakan untuk pengelolaan angka. Kenapa harus dinamakan program khusus pengolah angka dan mengapa dibedakan antara pengolah kata dengan angka? Angka memiliki pengaturan yang jauh berbeda dibanding dengan kata (teks), sehingga lembar kerjanya pun harus disesuaikan dengan karakteristiknya. Selain itu, berbagai bentuk pengolahan angka yang sering dilakukan, seperti penyusunan data, menghitung, memproyeksikan, menganalisa, serta mempresentasikan data dilakukan dengan pengaturan-pengaturan khusus yang mempunyai tata cara tersendiri,

Untuk itu Excel diciptakan. Program aplikasi dengan keunggulan spreadsheet ini memiliki lembar kerja yang terdiri dari baris dan kolom. Baris dan kolom inilah yang digunakan untuk pengolahan data.

Operasi Dasar Ms. Excel


Pada excel, kita diharuskan mengenal workbook dan worksheet. Sebab, kedua nama tersebut selalu berhubungan dengan pekerjaan kita. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengoprasian dasar yang dapat dilakukan pada Excel, sebelum melakukan pekerjaan ke tingkat yang lebih lanjut.

Bekerja dengan workbook


Saat pertama kali excel dibuka, kita disediakan sebuah workbook baru dengan tiga buah worksheet (kertas kerja). Hal ini dapat dimisalkan dengan sebuah buku dengan lembaran-lembaran kertas kosong yang dapat anda gunakan untuk menulis atau bekerja.

Pembuatan workbook baru dapat dilakukan dengan cara mengklik tombol Microsoft Office Button > New. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Apabila kita ingin membuat dokumen yang masih kosong, pilih Blank Workbook > Create. Namun, jika kita ingin membuat dokumen dengan menggunakan template yang telah disediakan oleh Excel, maka pilih Installed Templates. Kemudian pilih bentuk template yang diinginkan dan klik Create.

Menyimpan Workbook baru


Saat pertama kali membuka Excel, secara otomatis workbook akan diberi judul Book 1 pada bagian title bar. Kita dapat mengganti namanya sekaligus menyimpannya, dengan cara:


1. Klik tombol Microsoft Office Button > Save (Ctrl + S). Sehingga akan muncul kotak dialog Save As seperti gambar di bawah.

2. Ketik nama pada bagian File name.

3. Klik save untuk menyimpannya.

4· Save As, untuk mencari dan menentukan folder/drive sebagai tempat workbook akan disimpan. Secara default, Excel akan mengarahkan di folder My Document. Dapat dignti dengan menekan tmbol drop-down.

5· File name, untuk memberi nama workbook dengan diketikan di dalamnya.

6· Save as Type, untuk memilih format penyimpanan

7· Tools, berisi menu yang digunakan untuk pengaturan tertentu

8· Save, untuk menyimpan workbook.

Secara default, Excel akan menyimpan dokumen dengan tipe format Excel Workbook yang berekstensi .XLSX. Dapat diganti dengan mengklik kotak dialog Save As.

Berikut ini adalah beberapa jenis tipe format penyimpanan pada Excel:


Excel Workbook

.xlsx

Penyimpanan Excel standar


Excel 97 – 2003 workbook

.xls

Penyimpanan dengan format 97 – 2003


Excel Template

.xltx

Penyimpanan template standar


Excel Template 97 - 2003

.xlt

Penyimpanan template 97 – 2003


XML Speadsheet 2003

.xml

Penyimpanan worksheet dalam format XML


Jika kita ingin menyalin dokumen yang telah dibuat sebelumnya dengan nama yang berbeda, caranya klik tombol Microsoft Office Button > Save As lalu ketik nama dokumennya pada bagian File Name dan tekan Save.

Bekerja dengan worksheet


Workbook dan worksheet merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan. Jika sebelumnya kita membahas workbook, maka sekarang kita akan membahas worksheet, yaitu lembar yang digunakan untuk bekerja. Berikut ini adalah dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan worksheet.

Menambah worksheet


Secara default, saat kita membuka workbook, didalamnya hanya terdapat tiga worksheet yang dapat digunakan untuk bekerja. Seperti halnya sebuah buku, jika buku tersebut sudah habis isinya maka tidak dapat digunakan untuk menulis lagi. Hal serupa juga terjadi dalam workbook, tetapi bedanya jika di workbook kita dapat menambah worksheet yang kita inginkan.

Berikut ini cara untuk menambahkan worksheet:

Cara yang paling mudah dan cepat klik tombol Insert Worksheet, seperti yang terlihat dalam gambar berikut.

Cara lainnya adalah klik kanan mouse dibagian tab worksheet dan pada menu yang muncul dan pilih insert.
Pada kotak dialog insert terdapat dua buah pilihan yaitu General dan Spreadsheet Solution. Keduanya berisi berbagai macam template worksheet yang siap dipakai.

Menghapus worksheet

Jika kita dapat menambahkan worksheet, kita dapat juga menghapus worksheet. Caranya klik kanan mouse pada worksheet yang ingin dihapus, kemudian pada menu yang muncul pilih Delete.


Penghapusan worksheet yang di dalamnya sudah berisi data, akan dimunculkan kotak dialog peringatan. Peringatan ini untuk memastikan bahwa worksheet yang akan dihapus akan hilang permanen. Bila yakin, pilih delete atau cancel untuk membatalkan perintah.

Mengganti nama worksheet

Worksheet secara default sudah diberi nama sesuai dengan jumlah sheet yang telah dibuat. Misalnya sheet 1 yang berarti lembar pertama, sheet 4 yang berarti lembar keempat dan seterusnya. Untuk memberi kemudahan dalam pengolahan workbook, nama worksheet dapat diganti sesuai dengan isi dari dokumen yang dibuat dalam sheet. Hal ini dilakukan agar kita dapat mencari data yang diinginkan dengan mudah dan cepat. Terlebih lagi jika jumlah worksheet yang sudah dibuat cukup banyak.


Caranya sebagai berikut:


1. Klik kanan mouse pada tab worksheet yang ingin diganti namanya

2. Pilih Rename pada kotak dialog yang muncul, sehingga nama worksheet akan diblog hitam.

3. Ketik namanya.

Memindah worksheet


Tab worksheet yang telah dibuat dapat diatur posisinya sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya untuk melakukan pengurutan tertentu agar mudah dalam pengelolaannya. Pemindahan tersebut dapat kita lakukan dengan cepat, dengan cara mengklik tab worksheet yang ingin kita pindah, tahan, dan geser mouse pointer ke tempat yang diinginkan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

Menyalin worksheet


Suatu saat mungkin kita membutuhkan atau ingin membuat suatu data, tetapi data tersebut hampir serupa dengan dokumen yang sudah kita buat sebelumnya, baik isinya maupun format penulisannya. Untuk menghemat waktu, kita tidak perlu menulis kembali dokumen yang telah kita kerjakan sebelumnya.


Caranya sebagai berikut:


1. Klik kanan mouse pada tab worksheet yang ingin kita salin

2. Pilih Move or Copy sehingga akan muncul kotak dialog Move or Copy

3. Ceklis pada Create a copy, kemudian tekan OK.


Worksheet hasil salinan akan ditandai dengan tanda kurung yang di dalamnya berisi nomor salinan. Misal kita mempunya Neraca 1, maka hasil salinannya adalah Neraca 1 (2), seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Selain cara di atas, kita dapat melakukan penyalinan dengan cara menekan tombol Ctrl, lalu ketik worksheet yang ingin disalin, tahan dan seret ke tempat yang diinginkan dengan menggunakan mouse pointer.


Memproteksi Worksheet


Kita dapat melakukan pengamanan terhadap isi dari worksheet yang telah dibuat dengan cara memproteksinya. Hal ini dilakukan agar worksheet dapat terhindar dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak kita inginkan. Untuk melakukannya, caranya sebagai berikut:


1. Klik kanan mouse pada worksheet yang ingin diproteksi, lalu pilih Protect Sheet, sehingga akan muncul kotak dialog protect sheet seperti berikut.

2. Berikan password pada kotak Password to unprotect sheet

3. Pada daftar bagian Allow all users of this worksheet to, pilih beberapa tindakan yang diperbolehkan oleh pengguna lain terhadap worksheet kita, lalu OK.

4. Akan muncul kotak dialog Confirm Password, lalu ketikan lagi password yang kita ketikan sebelumnya, lalu tekan OK.


Untuk menghilangkan proteksi yang telah dibuat, caranya klik kanan mouse pada tab worksheet yang sudah diproteksi sebelumnya, kemudian pada menu yang muncul pilih unprotect sheet, dan masukan passwordnya dan klik OK.

Memberi warna tab worksheet


Untuk memperjelas worksheet antara yang satu dengan yang lain, anda dapat melakukan pengaturan warna pada worksheet. Caranya klik kanan mouse pada tab worksheet yang ingin diganti warnanya lalu pilih Tab Color, pilih warna yang kita inginkan.

Menyembunyikan worksheet


Untuk keperluan tertentu, kadang kita harus menyembunyikan worksheet. Misalnya, saat melakukan proses penyuntingan terhadap jumlah worksheet yang terlalu banyak, sehingga tidak mengganggu kita karena terbatasnya ruang daftar tab worksheet.


Langkah untuk melakukannya, klik kanan mouse pada tab worksheet, lalu pada menu yang muncul pilih Hide. Worksheet tersebut akan disembunyikan. Untuk menampilkannya kembali, caranya:


1. Klik kanan mouse pada tab worksheet (sembarang) dan pilih Un-hide, sehingga akan muncul kotak dialog un-hide.

2. Pilih judul worksheet yang akan ditampilkan kembali, lalu klik OK.

Navigasi Tab Worksheet


Karena terbatasnya ruang pada daftar tab worksheet, worksheet yang telah kita buat dalam jumlah yang banyak secara otomatis akan bergeser ke kiri dan tidak terlihat. Untuk melakukan pengaturannya kita bisa menekan beberapa tombol yang terdapat pada tab navigasi sebagai berikut:


Fungsi dari tombol navigasi tersebut adalah sebagai berikut:

· Untuk menampilkan tab worksheet pertama (paling kiri)

. Untuk berpindah satu tab worksheet ke kiri

· Untuk berpindah satu tab worksheet ke kanan

· Untuk menampilkan tab worksheet paling akhir (paling kanan)

Monday, 8 December 2014

KETEP PASS

    


    Obyek wisata Ketep Pass terletak di kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Ketep Pass merupakan obyek wisata alam kegunungapian yang lebih spesifik mengenai Gunung Merapi. Obyek wisata ini terletak pada ketinggian 1.200 meter dpl dengan luas area kurang lebih 8.000 m2. Dari Kota Magelang, jarak yang harus ditempuh untuk mencapai obyek Ketep Pass sejauh 30 km. 35 km dari Boyolali, 32 km dari Kota Salatiga dan 30 km dari obyek wisata internasional 'Candi Borobudur'.
       Obyek wisata ini menawarkan panorama yang mengagumkan tentang keindahan 5 gunung yang dapat di lihat dari pelataran Panca Arga. Kelima gunung tersebut adalah gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro dan gunung Slamet. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati pesona perbukitan Menoreh yang berbaris seperti pagar pelindung.
Fasilitas yang tersedia di obyek Wisata Ketep Pass antara lain:

1. Gardu Pandang
Terdiri dari 2 buah gazebo dengan bentuk bangunan segi delapan. Dari tempat ini pengunjung dapat menikmati panorama gunung Merbabu dan Merapi.

2. Ketep Volcano Theatre
Gedung tempat pemutaran film dokumenter dengan kapasitas 78 kursi yang menyajikan erupsi merapi pada tahun 2010. Menyajikan dahsyatnya letusan Gunung Merapi pada bulan Oktober 2010 yang tercatat sebagai letusan terdahsyat dalam periode 1 abad terakhir.

3. Ketep Volcano Centre
Merupakan museum vulcanologi yang di dalamnya terdapat replika Gunung Merapi, contoh batu batuan bukti letusan dari tahun ke tahun, foto-foto letusan Gunung Merapi dan komputer interaktif yang menyajikan informasi tentang dokumen kegunungapian. Tetapi sayang, komputer yang hanya ada dua buah ini tidak dapat digunakan oleh pengunjung karena rusak.

4. Ketep Pass Restaurant
Bangunan ini berdiri di atas Ketep Volcano Theatre. Menyajikan menu khas Ketep Pass seperti pisang goreng, ketela goreng dan makanan seperti yang disediakan oleh restaurant umum. Dari tempat ini pengunjung dapat makan sambil menikmati panorama Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dari jendela kaca restaurant.

5. Teropong
Terdapat di pelataran Panca Arga dan Gardu Pandang. Dengan teropong ini pengunjung dapat menikmati dengan jelas panorama Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan pesona alam sekitarnya. 

6. Pelataran Panca Arga
Tempat ini merupakan tempat tertinggi di Ketep Pass. Di pelataran Panca Arga terdapat landasan Helikopter dan gazebo teropong. Dari Panca Arga pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh gunung di sekitar Ketep Pass.

7. Mushola
Mushola dengan luas 10 m2 ini sangat bersih dan nyaman. Pengunjung dapat mengambil air wudhu di samping kanan mushola. Pengunjung dapat merasakan dinginnya air Ketep Pass yang dibasuhkan ke muka saat wudhu. 

8. Area Parkir
Area parkir yang luas dan bersih. Terdapat 2 buah tempat parkir yang terletak di sebelah barat dan timur obyek wisata. 


Informasi harga tiket Ketep Pass per 4 Desember 2014:
(Sumber dari Badan Pengelola Obyek Wisata Ketep Pass Kab. Magelang)

Tiket masuk area dan museum   Rp.   7.500,-
Tiket Ketep Volcano Theatre      Rp.   7.000,-
Tiket Teropong                            Rp.   3.000,-
Tiket Wisatawan Mancanegara   US          3
Parkir Sepeda Motor                   Rp.   2.000,-
Parkir Mobil                                Rp.   5.000,-
Parkir Mini Bus                           Rp.   7.000,-
Parkir Bus Besar                          Rp. 12.000,-